Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

AKSI PEMBAKARAN AL QUR'AN SAAT IDUL ADHA DI SWEDIA: BIADAB ATAU WAJAR? Penulis: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pemerhati Toleransi Antar Umat Beragama)

 Disaat Umat Islam sedunia yang berjumlah sekitar 2 milyar manusia atau 25% dari total populasi penduduk bumi sedang khusyuk merayakan Idul Adha sebagai salah satu hari raya suci agama Islam, kita dikagetkan dengan aksi biadab sekelompok orang di Swedia. Mereka terang2an membakar, menginjak bahkan menjadikan kitab suci umat Islam itu untuk mengelap sepatu di depan umum. Aksi2 biadab tanpa memikirkan risiko lanjutan yang mungkin saja akan ada pembalasan oleh umat Islam yang tak terima tersebut, adalah aksi kesekian kalinya terjadi di Swedia. Sepertinya kejadian2 aksi yang menghina, melecehkan dan menyinggung perasaan umat Islam tersebut sudah menjadi tradisi di negara Swedia yang mayoritas penduduknya ateis dan agnostik. Perbuatan2 tak bermoral tersebut kurang mendapatkan sanksi setimpal dari penegak hukum di negara yang terletak di benua Eropa itu. Polisi hanya bisa mengusir dan memindahkan aksi2 tersebut ke lokasi lain. Artinya, secara implisit aksi penghinaan yang sangat vulgar t...

FENOMENA DENNY INDRAYANA DALAM BINGKAI NEGARA HUKUM & DEMOKRASI Penulis: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pemerhati Sosial-Politik, Hukum & Ketenagakerjaan)

 Denny Indrayana, seorang Profesor Hukum Tata Negara, Mantan Wamenkumham RI dan Pengacara, telah muncul menjadi sosok fenomenal di jagat penegakkan demokrasi di negeri ini. Denny, dengan berani tanpa rasa takut, membuat "statement2" kontroversial yang mengguncang dunia hukum dan politik Indonesia. Setelah usai kehebohan issue antitesa sistem pemilu terbuka yang dia suarakan secara gamblang, lugas dan tegas beberapa waktu lalu. Walhasil membuat MK gamang dalam membuat putusan hukum terkait pilihan sistem proporsional tertutup atau terbuka pada pemilu 2024 mendatang. Episode berikutnya,  Denny dilaporkan ke Polri, terkait kebocoran informasi putusan MK tentang sistem pemilu terbuka. Denny dilaporkan sebagai penyebar hoax, dimana faktanya, apa yang disampaikan dia ke publik tidak terbukti dan MK justru membuat putusan sebaliknya. Hal inilah yang dianggap sebagai hoax, karena Denny tanpa dasar yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan telah membuat pernyataan yang mendahului putus...

KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU): HARAPAN & TUMPUAN SUARA RAKYAT UNTUK DEMOKRASI YANG JUJUR, ADIL & BERSIH Penulis: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pemerhati Sosial-Politik, Hukum & Ketenagakerjaan)

 Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah lembaga penyelenggara pemilu yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri yang bertugas melaksanakan pemilu. Wilayah kerja KPU meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. KPU menjalankan tugasnya secara berkesinambungan dan dalam menyelenggarakan pemilu, KPU, bebas dari pengaruh pihak manapun berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan wewenangnya.  KPU berkedudukan di ibu kota negara Republik Indonesia, KPU Provinsi berkedudukan di ibu kota provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota berkedudukan di ibu kota kabupaten/kota. Sesuai dengan Visi KPU yakni: "Menjadi Penyelenggara Pemilihan Umum yang Mandiri, Professional, dan Berintegritas untuk Terwujudnya Pemilu yang LUBER dan JURDIL", KPU Pusat dan Daerah ditantang untuk bisa mengejawantahkan visi tersebut secara berintegritas, profesional, konsisten dan konsekwen.  Tugas dan tanggungjawab KPU untuk bisa menjadi "wasit" yang adil, jujur dan bersih, makin berat. Hal ini dikarenakan ...

Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Dengan Industri (FKLPI) & Tantangan Kedepan Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Wakil Ketua FKLPI-Pusat, Ketum ASPHRI & Dosen MSDM-HI)

 Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Dengan Industri (FKLPI) baru saja selesai menggelar kegiatan tahunan Rakornas 2023 sejak 25 - 27 Juni 2023 di Hotel Santika Premiere Kota Harapan Indah Bekasi. Lembaga Asistensi dibawah Kemnaker RI yang berdiri sejak 2013 lalu, sampai saat ini telah berhasil dibentuk di 126 BLK dari total 305 BLK di seluruh Indonesia. FKLPI yang memiliki tujuan dan niat luhur tersebut, memiliki visi dan misi yang jelas, salah satunya meningkatkan penyerapan lulusan BLK, implementasi "link and match" kurikulum vokasi BLK dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), serta peningkatan kompetensi calon pekerja siap pakai. Sebagai salah satu forum kolaborasi dan sinergi andalan yang dibentuk oleh Kemnaker RI, FKLPI memiliki peran dan tugas strategis dalam menjembatani relasi BLK (UPTD dan UPTP) dengan dunia usaha dan dunia industri, setidaknya diwilayah dimana BLK berada.  Tujuan utama pembentukan FKLPI adalah penyerapan lulusan BLK yang bersertifikat...

BERSYUKURLAH! HIDUPMU AKAN TENANG & DAMAI Penulis: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Penikmat Rasa Bersyukur)

 Manusia memang makhluk Tuhan paling istimewa. Tak ada makhluk hidup di bumi ini yang selengkap & seindah manusia. Manusia diberi karunia dan anugerah akal, perasaan, hati nurani serta panca indera yang saling melengkapi dalam menjalankan kodrat hidup dan kehidupan di dunia. Maka dari itu, Manusia disebut Khalifah di Bumi. Artinya, Pemimpin dari semua makhluk hidup yang diciptakan Allah Swt di alam semesta. Akal fikiran yang waras, akan mengendalikan setiap gerak langkah manusia dalam berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya. Tanpa akal fikiran yang sehat, manusia tak ada bedanya dengan hewan yang hanya mengandalkan insting sebagai pengendali kehidupan mereka selama hidup. Sayangnya, manusia sering tak menyadari bahkan lupa menggunakan logika akal sehat dalam merespon sesuatu. Mereka, umumnya lebih cepat menggunakan emosi, perasaan dan suasana hati yang justru jika tak terkontrol dengan baik, bahkan bisa lebih "hewani" dibanding binatang2 yang ada di muka bumi. Konsep et...

MONOLOG BUTET & KOMPETISI POLITIK SEHAT Penulis: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pemerhati Sosial-Politik, Hukum & Ketenagakerjaan)

 Butet Kartaredjasa yang terkenal sebagai Budayawan Nasional, tentu banyak orang yang mengamini. Beliau sudah lama malang-melintang di dunia kebudayaan sebagai Penyair, Seniman, Aktor, Penulis, Pembawa Acara dan segudang bidang senin lainnya.  Darah seni mengalir deras dari almarhum Bagong Kussudiardjo yang terkenal sebagai Penari, Pelukis, Aktor dan Koreografer produktif di eranya. Sayangnya, Butet membuat kegaduhan yang justru menurunkan citra dirinya dimata masyarakat yang selama ini sangat menghormati dan mengapresiasi karya2 besar beliau selama ini. Bak kata pepatah "akibat setitik nila, rusak susu sebelanga". Kalimat2 yang dibuat bak syair indah versi beliau dalam sebuah agenda politik di stadion GBK baru2 ini, telah membuat banyak pihak tersinggung. Beberapa kalimat dalam syair monolog Butet telah menyindir dan menyinggung perasaan tokoh lain secara puitis namun terkesan vulgar tanpa data dan fakta. Tak ada yang salah dengan sebuah puisi yang berisikan kritik ataupun u...

TARIF KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG SEKITAR 300 RIBU: MURAH ATAU AKAN SEPI PENUMPANG? Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pengamat Kebijakan Publik & Transportasi)

 Gubernur Jabar Ridwan Kamil baru2 ini memberikan informasi terkait tarif kereta cepat Jakarta-Bandung sekitar 300 ribu rupiah sekali jalan. Kita belum tahu, apakah nilai tarif ini sudah final atau sekedar "testing the water" untuk melihat reaksi masyarakat atas penetapan tarif yang relatif mahal tersebut jika dibandingkan dengan tarif kendaraan travel dari Jakarta ke Bandung sekitar 100 ribu rupiah.  Artinya, nilai 300 ribu tersebut, bisa menutup biaya travel kendaraan darat Jakarta-Bandung pulang pergi (PP) plus makan siang selama di Bandung. Kita tahu, sejak awal pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung tersebut sudah banyak menuai kritikan pedas dari beragam tokoh masyarakat, karena dirasakan belum "urgent" alias mendesak untuk saat ini. Kenapa? Karena jarak Jakarta-Bandung yang relatif dekat, apalagi sudah ada jalan tol, membuat masyarakat yang ingin bepergian ke Bandung atau dari Bandung ke Jakarta akan memilih menggunakan kendaraan bus, travel, pribadi ba...

STRATEGI PENCITRAAN DIRI: PERLUKAH KOMPETENSI? Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pemerhati Sosial-Politik, Hukum & Ketenagakerjaan)

 Era sekarang adalah era pencitraan. Sistem demokrasi yang mengakui kebebasan, keberagaman dan penyampaian pendapat oleh setiap orang, diberikan ruang yang pasti, sebagai bentuk dari kedaulatan rakyat yang menjadi prinsip utama demokrasi. Sistem demokrasi berbeda dengan otokrasi atau diktator seperti di era Soeharto (1966 sd 1998), dimana kebebasan berpendapat dan mempromosikan diri adalah sesuatu yang dilarang dan diharamkan. Hanya Penguasa beserta lingkaran kekuasaan yang boleh mencitrakan diri di media massa. Pencitraan diri oleh orang lain, apalagi menyampaikan pendapat yang berbeda bahkan kritik, adalah sesuatu yang tabu. Sejak runtuhnya Pemerintahan orde baru pada 1998, semuanya berubah total. Kebebasan berpendapat, mengekspresikan diri serta melakukan kritik kepada Penguasa menjadi sesuatu yang lazim dan dilindungi oleh UU. Parpol2 yang di era orba hanya boleh 3 (tiga) Partai Politik, di era reformasi muncul puluhan parpol. Sejak 1998, rezim yang berkuasa silih berganti. Dim...

KECELAKAAN KERJA RI MENINGKAT 3 TAHUN TERAKHIR: BUKTI ABAIKAN KESELAMATAN PEKERJA? Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Mantan Praktisi Senior HRD, Dosen MSDM & HI, Ketua Umum ASPHRI)

 Baru saja kita dikagetkan dengan oleh pernyataan Menaker RI Ida Fauziyah disela-sela penganugerahan penghargaan K3 tahun 2023 terkait dengan angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja secara nasional cenderung meningkat dalam 3 tahun terakhir. Hal tersebut membuktikan bahwa sistem pengawasan dan implementasi norma keselamatan dan kesehatan kerja (K3) belum berjalan secara optimal (Kompas 24 Juni 2023). Data kenaikan kasus K3 tersebut didapatkan dari laporan tahunan BPJS Ketenagakerjaan RI. Terlepas keakuratan data tersebut, dikarenakan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan RI masih 30% total populasi pekerja Indonesia, namun patut dan layak menjadi perhatian kita semua, khususnya Pengusaha, Pekerja dan Pemerintah (Tripartit Ketenagakerjaan). Hitungan statistik kenaikan tersebut dirunut mulai tahun 2020 sd 2022, menunjukkan kenaikan bertahap secara linier. Hal ini mengindikasikan keseriusan implementasi dan kepatuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) terhadap sistem dan manaje...

AL-ZAYTUN TAK TERSENTUH, ADA APA? Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pengamat Sosial-Politik, Hukum & Ketenagakerjaan)

 Hari2 kita dihebohkan dengan kasus2 Ponpel Al-Zaytun di Indramayu yang banyak membuat kontroversi di masyarakat. Ponpes tsb mengajarkan ritual2 Islam yang sangat menyimpang dari ritual yang berpedoman kepada Al Qur'an dan Sunnah Rasul. Bakan terjadi kasus pemerkosaan yang ditutup-tutupi oleh internal Ponpes tsb. "Bau menyengat" penyimpangan ekstrim ajaran Islam di Ponpes tersebut sebenarnya sudah lama dicium oleh khalayak masyarakat di Indramayu khususnya bahkan Indonesia pada umumnya. Namun, selalu saja informasi2 tersebut tak ada kelanjutannya oleh pihak2 berwenang, agar ajaran2 agama Islam tidak "diselewengkan" secara sepihak dan struktural oleh para pimpinan Al-Zaytun. Ponpes tsb sudah berdiri sejak 1993. Artinya, sudah beroperasi 20 tahun dengan memiliki ribuan santri dan lulusannya yang sudah bercampur baur dengan masyarakat umum. Lantas, kenapa kasus2 kontroversial di ponpes tersebut tak pernah dituntaskan bahkan terkesan eksklusif dan "untouchable...

KASUS PONPES AL-ZAYTUN: AJARAN SESAT ATAU SKENARIO MERUSAK ISLAM? Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pengamat, Sosial-Politik, Hukum & Ketenagakerjaan)

 Ponpes Al-Zaytun tak henti-hentinya membuat kontroversi sejak berdiri tahun 1993. Baru2 ini, Ponpes yang berlokasi di Indramayu tersebut didemo oleh sekelompok masyarakat yang menamakan diri sebagai Forum Indramayu Menggugat (FIM). Mereka menuntut agar Ponpes Al-Zaytun ditutup dan Pimpinannya Panji Gumilang dibawa ke ranah hukum, karena telah menistakan agama. Berdasarkan informasi dari media massa, ternyata Ponpes ini memiliki banyak masalah. Mulai dari penguasaan tanah secara ilegal, perijinan aset2 spt galangan kapal dan dermaga sampai kasus pemerkosaan serta sejumlah ajaran2 ritual keislaman yang menyimpang. Banyak publik bertanya-tanya, kenapa Pondok Pesantren yang kontroversial tersebut sejak berdirinya di tahun 1993 sampai saat ini bisa tetap beroperasi dengan aman, seperti layaknya sebuah lembaga eksklusif yang "untouchable" oleh pihak manapun, termasuk kekuasaan pusat? MERUSAK CITRA ISLAM "Karena setitik nila, rusak susu sebelanga". Pepatah kuno tersebut, ...

LAGI, DENNY INDRAYANA BIKIN HEBOH: ANIES SEGERA TERSANGKA. MANUVER PENCITRAAN ATAU GERTAK KPK? Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pengamat Sosial-Politik, Hukum & Ketenagakerjaan)

Denny Indrayana kembali bikin heboh dengan menyampaikan info bahwa Anies segera dijadikan tersangka oleh KPK. Kehebohan politik ini, adalah yang kedua dibuat oleh Denny, setelah pernyataan dia tentang putusan MK terkait Pemilu 2024 adalah sistem proporsional tertutup.  Pada "statement" Denny terkait putusan MK tentang sistem pemilu 2024, faktanya MK mengeluarkan putusan hukum sebaliknya, yakni tetap sistem proporsional terbuka yang sudah dilaksanakan sejak pemilu 2004. Denny Indrayana, mantan Wamenkumham di era SBY, Pengacara dan Guru Besar Hukum UGM tersebut, sepertinya memulai lagi kehebohan episode kedua, dengan menggulirkan issue tentang Anies yang akan dijadikan tersangka oleh KPK dalam waktu dekat.  Lantas, apa motif Denny membuat "statement2" yang terkesan sebatas asumsi, namun memberikan dampak resistensi yang memberikan gaung kencang terhadap perpolitikan nasional? Mungkinkah pernyataan2 Denny sebagai sebuah manuver pencitraan pribadi atau memang benar2 men...

Marak Wisuda TK-SMA: Fenomena apa? Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pengamat Sosial Kemasyarakatan)

 Akhir2 ini acara2 wisuda untuk lulusan TK, SD, SMP & SMA marak. Wisuda mereka tak ada beda dengan acara wisuda Sarjana S1, S2 dan S3 yang selama ini kita pahami sebagai upacara "sakral" akademis setelah Mahasiswa berjuang mengikuti pendidikan kuliah sampai dinyatakan lulus. Anehnya, upacara wisuda tersebut sudah menular luas sampai ke tingkat TK. Tanpa ragu dan tabu, para akademisi di sekolah TK sampai SMA berlomba-lomba membuat acara wisuda, agar menjadi sebuah kenangan manis dan indah setelah mereka berpisah dari sekolah masing2. Dulu, sebelum tahun 90an, untuk kelulusan sekolah2 dibawah level Sarjana, biasanya cukup dengan mengadakan acara perpisahan sekolah dengan segala embel2nya tanpa menyebut sebagai wisuda yang lengkap dengan segala atribut kesarjanaan. Tapi kenapa akhir2 ini begitu marak upacara wisuda lengkap dengan toga dan upacara bak lulusan sarjana untuk kelulusan TK sampai dengan SMA? Apa motif dan fenomena dibalik upacara2 wisuda yang sesungguhnya tak per...

TIMNAS VS TIMNAS ARGENTINA: 0-2! SINYAL MENUJU LEVEL DUNIA? Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pencinta Sepakbola Indonesia)

 Timnas Indonesia telah membuat "kejutan" dengan skor kekalahan yang hanya 0-2 melawan Timnas Argentina pada pertandingan laga "FIFA MATCH DAY" pada 19 Juni 2023 di Stadion GBK Jakarta. Kekalahan 0-2 tersebut, jika disandingkan dengan kekalahan Timnas Australia Vs Timnas Argentina di Beijing Tiongkok sebelumnya, menunjukkan kualitas Timnas Garuda bisa disejajarkan dengan Timnas Australia sebagai salah satu Tim sepakbola hebat di level Asia. Kita tahu, ranking Timnas Garuda di urutan FIFA adalah 149, sementara Timnas "Tango" berada di posisi tertinggi, yakni ranking 1 setelah mereka menjuarai "World Cup 2022" di Qatar. Dengan jarak ranking yang sangat jauh, Timnas Garuda mampu memberikan perlawanan yang merepotkan dan hampir membuat Timnas Argentina frustasi, dengan hanya membobolkan gawang Timnas Garuda 2 goal. Terlihat sekali peningkatan kualitas, performa tim dan agresivitas Timnas Garuda disaat melawan "Sang Goliath" Argentina. Denga...

PERTEMUAN PUAN-AHY: REKONSILIASI ATAU REPOSISI? Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pengamat Politik, Hukum & Ketenagakerjaan)

 Puan ternyata tak main-main dengan "statement"nya beberapa waktu lalu. Disaat PDIP sedang "galau" untuk mencari pasangan Ganjar sebagai Cawapres, putri kesayangan Megawati itu menyebut nama Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY sebagai salah satu kandidat terkuat selain Erick Tohir, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno. Mungkin masyarakat menganggap penyebutan nama AHY oleh Puan, cuma sebatas candaan atau gurauan politik ditengah "keringnya" hubungan PDIP - Partai Demokrat. Hubungan politik antara PDIP dengan Partai Demokrat selama ini memang selalu tak mesra. Hal ini sudah cukup lama berlangsung sejak SBY terpilih menjadi Presiden RI pada tahun 2004 lalu. PDIP selama Partai Demokrat menjadi "The ruling party" mulai 2004 sd 2014 (10 tahun) memposisikan diri sebagai Oposan diluar Pemerintahan. Artinya,  PDIP enggan bergabung menjadi bagian dari Pemerintahan SBY. Demikian pula sejak PDIP mengambil alih kursi terbanyak di DPR bersama koalisinya sejak pemilu ...

TIMNAS VS ARGENTINA: DAVID VS GOLIATH ATAU KEJUTAN BESAR? Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pencinta Sepakbola Nasional)

 Esok, Senin/19 Juni 2023, Timnas Garuda akan bertanding melawan Timnas Argentina di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Kita tahu, Timnas Argentina adalah Tim sepakbola yang baru saja menjadi Juara Dunia 2022. Banyak pendukung dan pecinta sepakbola nasional memberikan apresiasi tinggi kepada Pengurus PSSI yang baru dibawah pimpinan Erick Tohir, atas keberhasilannya mengundang Juara Dunia Sepakbola 2022 bisa datang dan bertanding melawan Timnas Garuda. Kedatangan Timnas Argentina ke Indonesia, memberikan angin segar sepakbola nasional untuk memacu prestasi dan spirit pendukung untuk selalu memberikan dukungan semangat agar timnas bisa makin meningkat prestasinya setelah menjuarai Sea Games 2023 yang lalu. Lalu, apa harapan kita sebagai pencinta sepakbola Indonesia, terkait dengan digelarnya pertandingan Timnas Vs Tim Argentina esok malam? Apa manfaat bagi kemajuan sepakbola Indonesia, khususnya kepada Timnas Garuda? HIBURAN atau PRESTASI? Sejujurnya, pertandingan Timnas Garuda Vs Timn...

PENCALONAN KAESANG MENJADI WALIKOTA DEPOK: KADERISASI PARPOL TAK JALAN? Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pengamat Ketenagakerjaan, Hukum & Sosial-Politik)

 Kita kembali "dikagetkan" dengan pencalonan Kaesang sebagai Walikota Depok Oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Tak ada yang salah dalam pencalonan tersebut. Di negara bersistem Demokrasi seperti di Indonesia, adalah normal, wajar sah-sah saja setiap Parpol berinisiatif mencalon seseorang untuk menduduki Pejabat Publik. Namun, pencalon Kaesang yang belum punya pengalaman di politik dan masih relatif muda serta belum matang dan dewasa untuk menjabat posisi Walikota Depok yang sangat kompleks dan memiliki banyak problematik sebagai salah satu kota satelit DKI Jakarta, sungguh sebuah tindakan yang tidak memberikan edukasi politik kepada masyarakat.  Kita menghormati dan menghargai hak politik Kaesang untuk dicalonkan oleh sebuah Parpol yang bersama Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Namun, sungguh PSI dalam mencalonkan Kaesang sebagai Walikota Depok,  hanya mendasarkan kepada popularitas dan status yang bersangkutan sebagai anak Presiden RI. Pencalonan anak Pejabat men...

MK Putuskan Pemilu Terbuka. Efek tulisan Denny? Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pengamat Ketenagakerjaan, Hukum & Sosial-Politik)

Setelah melalui tahapan2 proses setelah masuknya gugatan Pemilu terbuka di MK, akhirnya pada tanggal 15 Juni 2023, MK memutuskan Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Putusan MK tersebut menjadi antitesa dari issue2 yang berkembang di publik, setelah Denny Indrayana (mantan Wamenkumham, Advokat dan Guru Besar Hukum UGM) menuliskan di akun twitternya bahwa beliau mendapatkan informasi dan bocoran dari sumber terpercaya alias A1, MK akan mengabulkan gugatan para penggugat menjadi sistem proporsional tertutup.  Dengan dihembuskannya gonjang-ganjing sistem pemilu 2024 oleh Denny, membuat kehebohan di ranah dunia politik, utamanya pelaku politik seperti Parpol dan bacaleg di tanah air. Mayoritas Parpol di Parlemen, minus PDIP secara resmi menyuarakan penolakan tegas atas sistem pemilu tertutup. Bahkan Fraksi2 Parpol di DPR-RI yang menyatakan penolakan tersebut mengancam untuk memotong anggaran, jika MK "keukeuh" untuk membuat putusan proporsional tertutup. Apa...

MENUNGGU PUTUSAN MK: PEMILU PROPORSIONAL TERBUKA ATAU TERTUTUP? Oleh: Dr. Yosminaldi, SH MM (Pengamat Ketenagakerjaan, Sosial & Politik)

Masyarakat, khususnya Parpol dan Bacaleg menunggu putusan MK terkait dengan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup atau Terbuka pada Pemilu 2024 mendatang. Dari 9 (sembilan) Parpol di Parlemen (DPR-RI), hanya 1 (satu) Parpol yang setuju sistem pemilu proporsional tertutup, yakni PDIP. Artinya, mayoritas Parpol alias 8 (delapan) Parpol lainnya di DPR-RI tidak setuju sistem pemilu proporsional tertutup. Kita tahu bahwa sistem pemilu proporsional tertutup, selalu dilaksanakan pada pemilu di era orde baru. Setelah itu, di era reformasi sejak 1998, sistem pemilu dilaksanakan dengan menggunakan sistem proporsional terbuka. Pertanyaannya, kenapa justru mendekati pemilu 2024 MK memutuskan sistem pemilu yang bisa menimbulkan kegoncangam politik? Banyak pihak yang berprasangka, bahwa perubahan sistem pemilu dari proporsional terbuka menjadi tertutup pada pemilu 2024 bernuansa politis. Dugaan tersebut tentu sah2 saja dan masuk akal, karena terkait dengan kepentingan dan keberlangsung "the rulin...