BERSYUKURLAH! HIDUPMU AKAN TENANG & DAMAI Penulis: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Penikmat Rasa Bersyukur)
Manusia memang makhluk Tuhan paling istimewa. Tak ada makhluk hidup di bumi ini yang selengkap & seindah manusia. Manusia diberi karunia dan anugerah akal, perasaan, hati nurani serta panca indera yang saling melengkapi dalam menjalankan kodrat hidup dan kehidupan di dunia.
Maka dari itu, Manusia disebut Khalifah di Bumi. Artinya, Pemimpin dari semua makhluk hidup yang diciptakan Allah Swt di alam semesta. Akal fikiran yang waras, akan mengendalikan setiap gerak langkah manusia dalam berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya. Tanpa akal fikiran yang sehat, manusia tak ada bedanya dengan hewan yang hanya mengandalkan insting sebagai pengendali kehidupan mereka selama hidup.
Sayangnya, manusia sering tak menyadari bahkan lupa menggunakan logika akal sehat dalam merespon sesuatu. Mereka, umumnya lebih cepat menggunakan emosi, perasaan dan suasana hati yang justru jika tak terkontrol dengan baik, bahkan bisa lebih "hewani" dibanding binatang2 yang ada di muka bumi.
Konsep etika, moralitas dan keberadaban diciptakan oleh Manusia, dari pemberdayaan akal sehat yang bisa membuat hidup dan kehidupan damai, sejuk, rukun dan harmonis. Lalu, kenapa masih saja sering terjadi friksi, konflik, bahkan peperangan di muka bumi?
Selalulah bersyukur, Tuhan bersama kita
Manusia sering lupa bersyukur. Manusia sering tak merasa puas. Manusia sering merasa kurang. Padahal, Tuhan selalu tak henti-hentinya memberikan anugerah yang melimpah-ruah, setidaknya diberikan roh dan jiwa yang hidup.
Jiwa yang hidup itu, bisa menikmati segala karuniaNYA selama eksis di alam semesta. Bandingkan dengan roh dan jiwa yang sudah "mendahului" menuju "alam lain". Semua sudah hilang dan mereka menuju kehidupan selanjutnya nan penuh misteri dan tak bertepi sampai yang memikirkan misteri itu juga mati.
Cobalah melihat kebawah. Sering2lah menoleh kesamping. Jangan selalu mendongak keatas. Rasakan kekurangan. Jalankan kesedihan dan bayangkan kedukaan.
Kita harus selalu bersyukur. Ternyata hidup dan kehidupan kita tak seperti mereka, setidaknya untuk sementara. Ternyata Tuhan masih mencintai kita. Ternyata jauh lebih banyak yang menderita dan berbalut duka.
Dengan kelebihan dan kekurangan yang ada, masih layak dan pantaskah kita mengeluh dan berkeluh kesah kepada Sang Pencipta?
Tuhan selalu bersama kita, orang2 yang selalu dipeenuhi rasa bersyukur. Orang2 yang selalu berpasrah diri, tapi penuh usaha untuk meraih asa yang tertunda.
Tuhan tidak tidur, karena akan melirik manusia2 yang selalu berkelindan mencari arti hidup dan memuliakan kehidupan.
Bersyukurlah dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Alam semesta akan mencintai orang2 yang berserah diri penuh kepasrahan nyata. Tuhan menyayangi orang2 yang selalu memperdayakan diri demi optimalisasi dalam mendaki untuk mencapai titik tertinggi nan hakiki.
"Kebahagiaan dicapai dengan tiga hal: Bersabar saat diuji, bersyukur saat menerima berkat, dan bertobat saat berbuat dosa." - Ibn Qayyim Al-Jawziyyah.
Bekasi, 27 Juni 2023
Komentar
Posting Komentar