Marak Wisuda TK-SMA: Fenomena apa? Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pengamat Sosial Kemasyarakatan)

 Akhir2 ini acara2 wisuda untuk lulusan TK, SD, SMP & SMA marak. Wisuda mereka tak ada beda dengan acara wisuda Sarjana S1, S2 dan S3 yang selama ini kita pahami sebagai upacara "sakral" akademis setelah Mahasiswa berjuang mengikuti pendidikan kuliah sampai dinyatakan lulus.

Anehnya, upacara wisuda tersebut sudah menular luas sampai ke tingkat TK. Tanpa ragu dan tabu, para akademisi di sekolah TK sampai SMA berlomba-lomba membuat acara wisuda, agar menjadi sebuah kenangan manis dan indah setelah mereka berpisah dari sekolah masing2.

Dulu, sebelum tahun 90an, untuk kelulusan sekolah2 dibawah level Sarjana, biasanya cukup dengan mengadakan acara perpisahan sekolah dengan segala embel2nya tanpa menyebut sebagai wisuda yang lengkap dengan segala atribut kesarjanaan.

Tapi kenapa akhir2 ini begitu marak upacara wisuda lengkap dengan toga dan upacara bak lulusan sarjana untuk kelulusan TK sampai dengan SMA? Apa motif dan fenomena dibalik upacara2 wisuda yang sesungguhnya tak perlu, pemborosan biaya dan bahkan mendegradasi kemuliaan perjuangan mahasiswa dalam meraih gelar kesarjanaan?

BUDAYA SEREMONIAL VS PEMBOROSAN

Negeri kita terbiasa dengan budaya2 beraroma seremonial yang formalistis. Setiap keberhasilan, umumnya selalu dirayakan dengan upacara2 yang memberikan kesan glamor, agar terlihat megah, mewah dan bahkan bertujuan meningkatkan gengsi atau level sosial seseorang. Hal ini sejatinya tentu sah2 dan normal2 saja. Namun, membuat upacara2 yang bersifat jor2an tanpa tujuan dan makna yang jelas, tentu akan sangat tidak efisien dan berkesan pemborosan.

Kembali ke upacara wisuda sebagaimana judul tulisan diatas, terlihat kegiatan tersebut tak memberikan edukasi kepada anak2 didik, bahwa wisuda itu adalah upacara kelulusan Sarjana yang memiliki nilai makna yang sangat mulia, bernilai dan puncak dari perjuangan seseorang dalam menimba ilmu. Lalu, layak dan pantaskah hanya untuk kelulusan selevel SMA, SMP, bahkan SD dan TK dibuatkan upacara wisuda?

Harusnya para Guru dan kaum akademisi di sekolah2 TK sampai dengan SMA memahami dan mengajarkan kesakralan nilai2 perjuangan dalam meraih level pendidikan tinggi seperti Sarjana kepada anak2 generasi penerus cita2 bangsa tersebut. Mengadakan upacara2 wisuda yang mirip dengan wisuda kesarjanaan, justru bisa memberikan penafsiran kepada mereka, bahwa sekolah tak perlu sampai level Sarjana, cukup lulus SMA atau bahkan sampai tingkat TK saja.

Kita harus bisa menempatkan suatu agenda atau seremoni pada tempat, tujuan dan sasaran yang tepat, layak dan pantas. Menyamaratakan setiap seremoni di semua tingkat pendidikan, justru mengaburkan makna, nilai2 dan tujuan pendidikan itu sendiri.

Terakhir, mari kita kembali kepada substansi edukasi, bukan cuma sekadar seremonial formal yang tak memberikan arti apa2 untuk kemajuan bangsa dan negara.

"Seseorang hanya belajar dengan dua cara, satu dengan membaca, dan yang lainnya dengan bergaul dengan orang yang lebih pintar." - Will Rogers

Bekasi, 21 Juni 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANIES, KOALISI BESAR & MASA DEPAN DEMOKRASI KITA Penulis: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pemerhati Politik, Hukum & Demokrasi)

POLITIK, PEMIMPIN & PANUTAN Penulis: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pemerhati Politik, Demokrasi & Hukum)

TRAGEDI POLITIK ANIES & TIRANI PARPOL Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pemerhati Politik, Demokrasi & Hukum)