Postingan

MENTALITAS & BUDAYA PENEGAKKAN HUKUM BERKEADILAN Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pemerhati Sospol, Hukum & Ketenagakerjaan)

 Jika Anda harus melanggar hukum, lakukanlah untuk merampas kekuasaan yang korup. Untuk kasus-kasus lain, pelajarilah dulu.” Anonim      Memasuki usia ke 80 Indonesia Merdeka pada 17 Agustus 2025 mendatang, perkembangan dan kemajuan penegakkan hukum yang berkeadilan, berkepastian & berkemanfaatan masih belum sesuai dengan harapan masyarakat.       Satire penegakkan hukum yang sering terdengar, "tajam kebawah - tumpul keatas" sudah menjadi budaya penegakkan hukum di tanah air. Hukum masih menjadi milik orang2 berkuasa & kaum kaya (the haves). Hukum bahkan menjadi "alat" politik Penguasa demi kepentingan dinasti & nepotisme bahkan kriminalisasi terhadap orang2 yang mengkritik kekuasaan.      Dari sederet kasus2 hukum yang kontroversial dan5 menjadi diskursus di tengah-tengah masyarakat, kasus Vina, Harvey Moies dan Hasto Kristiyanto adalah contoh kasus hukum terkini yang mendapatkan banyak sorotan publik.    ...

PERTARUHAN KESEJAHTERAAN PEKERJA 2025: ANTARA KENAIKAN UPAH VS KENAIKAN PPN 12% Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Dosen-Konsultan MSDM-HI, Ketua Umum ASPHRI & Pemerhati Ketenagakerjaan)

  "Kamu dapat berkompromi tanpa melanggar prinsipmu, tetapi hampir tidak mungkin untuk berkompromi ketika kamu mengubah prinsip menjadi ideologi." Jamie Dimon       Ada kabar gembira bagi kaum Pekerja/Buruh Indonesia menjelang akhir tahun 2024. Bak setetes air ditengah ganasnya gurun pasir perekonomian RI, Presiden Prabowo membuat keputusan cukup mengejutkan, kenaikan rata2 Upah Minimum 2025 sebesar 6.5%.       Rerata kenaikan ini jauh diatas rerata kenaikan Upah Minimum 2024 sebesar 3.7%. Menurut info resmi, Presiden, sebelum membuat keputusan tersebut, melakukan rapat terbatas dengan sejumlah perwakilan Serikat Pekerja terkemuka.       Tentu saja keputusan kenaikan rerata Upah Minimum tersebut membuat mayoritas kaum pekerja/buruh merasa senang, karena memberikan harapan agar kesejahteraan mereka beserta keluarga bisa lebih baik di tahun 2025.      Jika kita telusuri sejak Pandemi covid-19 pada 2021, rerat...

PRABOWO, HAK PREROGATIF & PEMBENTUKAN KABINET Penulis: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pemerhati Sosial, Politik & Hukum)

  "Keberhasilan seorang pemimpin bukan ditentukan oleh banyaknya jabatan yang dipegang, tetapi berdasarkan kebijakan yang dijalankan." Anonim      Dimulai 1 (satu) minggu sebelum jadwal pelantikan sebagai Presiden RI 2024 - 2029 pada 20 Oktober 2024 mendatang, Presiden terpilih Prabowo Subianto "Gercep" alias Gerak Cepat memanggil satu persatu calon Menteri dan Wakil Menteri yang akan mengisi Kabinetnya.      Berdasarkan info resmi, ada 49 orang calon Menteri dan 54 orang calon Wakil Menteri sudah dipanggil Prabowo ke Hambalang. Para Calon Pejabat tinggi negara itu  diberikan pembekalan selama 2 hari sebagai bagian dari program orientasi dan persiapan menjadi anggota Kabinet. Tentu saja model pembekalan ini bagus, karena para calon Menteri dan Wamen tersebut diarahkan agar satu visi, misi dan persepsi terkait dengan rencana kerja Presiden dan Wapres 2024 - 2029 dalam melaksanakan tugas dan mengemban amanah rakyat.       Tak ta...

SELAMAT JALAN PAK JOKOWI, SELAMAT BERTUGAS PAK PRABOWO Penulis; Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pemerhati Politik, Hukum, Demokrasi & Ketenagakerjaan)

  "Pemimpin yang hebat bukanlah pemimpin yang sempurna, melainkan pemimpin yang mampu mengatasi kekurangan dan belajar dari setiap kesalahan." - Vince Lombardi      Masa jabatan Periode ke 2 Periode 2019 - 2024 Joko Widodo sebagai Presiden RI akan berakhir resmi pada 20 Oktober 2024. Pada tanggal tersebut, Jokowi tepat berkuasa selama 10 tahun dengan didampingi 2 Wakil Presiden yang berbeda, yakni Jusuf Kalla (2014 - 2019) dan Ma'rut Amin (2019 - 2024).       Jokowi adalah Presiden RI ke 5 di era Reformasi dan Presiden RI ke 7 sejak Indonesia lahir resmi pada 17 Agustus 1945. Pada 20 Oktober 2024, Jokowi akan digantikan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. Prabowo dan Gibran resmi dinyatakan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih setelah memenangkan Pemilu 2024.       Berdasarkan rekapitulasi suara Pilpres 2024 oleh KPU, pasangan Prabowo-Gibran unggul di 36 provinsi dengan total suara sah nasional mencapai 58%. Merek...

KETELADANAN, INTEGRITAS & MORALITAS MENUJU INDONESIA EMAS 2045 Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pengamat Politik, Demokrasi, Hukum & Ketenagakerjaan)

  "Memang benar bahwa integritas saja tidak akan menjadikan Anda seorang pemimpin, tetapi tanpa integritas Anda tidak akan pernah menjadi seorang pemimpin." - Zig Ziglar      Bangsa ini terkenal dengan keramah-tamahan, gotong-royong dan religiusitasnya di dunia internasional. Negeri "gemah ripah loh jinawi" ini memiliki akar tradisi dan budaya penuh dengan kebersamaan, ketulusan, kelembutan hati dan menerapkan nilai2 ajaran agama secara turun-temurun.       Namun, dimensi2 positif nilai2 ketimuran tersebut makin hari makin tergerus oleh budaya individualisme ala barat (western life) dan model kehidupan liberalisme yang lebih memuja dan mengagungkan kebebasan yang sering kebablasan.       Parahnya, budaya asli nusantara yang luhur tersebut tercerabut dari akarnya di hampir seluruh lini kehidupan di semua pelosok nusantara. Wajah asli Indonesia sudah mulai memudar, bergeser menuju wajah individualistik yang mementingkan diri send...

TRAGEDI POLITIK ANIES & TIRANI PARPOL Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pemerhati Politik, Demokrasi & Hukum)

 "Ukuran impian Anda harus selalu melebihi kapasitas Anda saat ini untuk mencapainya. Jika impian Anda tidak membuat Anda takut, itu tidak cukup besar" - Ellen Johnson Sirleaf.      Anies, tokoh paling "kontroversial" dalam perpolitikan di Indonesia saat ini, batal menjadi Calon Gubernur DK Jakarta. Sebuah jabatan sangat strategis menuju Pilpres 2029. Jabatan yang mampu melambungkan seseorang untuk bisa memimpin negeri ini dimasa mendatang. Jakarta memang sebuah "Indonesia Mini" yang dipenuhi warga dari beragam suku bangsa, rasa dan agama yang ada di Indonesia.      Anies, dikepung 12 Partai Politik dan gagal dicalonkan oleh PDI-P yang ditunggu tunggu pendukungnya. Dinamika dan lobby2 politik yang lebih mengutamakan "siapa mendapatkan apa", telah menelantarkan idealisme, aspirasi, prinsip dan cita2 politik dalam sebuah tataran demokrasi di negeri ini. Apalagi Anies masih dianggap sebagai ancaman nyata 2029! "Monster" yang bernama Anies...

FENOMENA ELITISME & PRAGMATISME DALAM POLITIK INDONESIA Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pemerhati Politik, Demokrasi & Hukum)

 "Barangkali saja orang akan mengingat tulisanku ini, akan ada permainan politik oleh orang-orang kriminal dan permainan kriminal oleh orang-orang politik" - Pramoedya Ananta Toer      Menjelang penutupan pendaftaran Pilkada pada 27 Agustus 2024, dinamika politik nasional makin menghangat dan menunjukkan sejumlah indikasi2 politik elitisme & pragmatisme yang bersifat jangka pendek demi kepentingan Partai atau Koalisi Partai di Indonesia.      Berita2 media massa kita dipenuhi dengan "update" perkembangan dinamika politik yang sering membuat kejutan2 diluar harapan dan logika politik mayoritas publik. Permainan kaum elite politik papan atas dengan lobby2 kelas tinggi, menghasilkan keputusan2 diluar dugaan dan diluar harapan massa pendukung, khususnya massa "grass root".      Sebut saja misalnya tindakan "berani" Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang "menyeberang" menjadi bagian Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang dulunya berbeda visi, ...