SELAMAT JALAN PAK JOKOWI, SELAMAT BERTUGAS PAK PRABOWO Penulis; Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pemerhati Politik, Hukum, Demokrasi & Ketenagakerjaan)

 "Pemimpin yang hebat bukanlah pemimpin yang sempurna, melainkan pemimpin yang mampu mengatasi kekurangan dan belajar dari setiap kesalahan." - Vince Lombardi

    Masa jabatan Periode ke 2 Periode 2019 - 2024 Joko Widodo sebagai Presiden RI akan berakhir resmi pada 20 Oktober 2024. Pada tanggal tersebut, Jokowi tepat berkuasa selama 10 tahun dengan didampingi 2 Wakil Presiden yang berbeda, yakni Jusuf Kalla (2014 - 2019) dan Ma'rut Amin (2019 - 2024). 

    Jokowi adalah Presiden RI ke 5 di era Reformasi dan Presiden RI ke 7 sejak Indonesia lahir resmi pada 17 Agustus 1945. Pada 20 Oktober 2024, Jokowi akan digantikan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. Prabowo dan Gibran resmi dinyatakan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih setelah memenangkan Pemilu 2024. 

    Berdasarkan rekapitulasi suara Pilpres 2024 oleh KPU, pasangan Prabowo-Gibran unggul di 36 provinsi dengan total suara sah nasional mencapai 58%. Mereka memperoleh 96.214.691 suara dari total 164.227.475 suara sah secara nasional. 

    Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024, pelantikan presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada Minggu, 20 Oktober 2024. Prosesi pengucapan sumpah jabatan presiden dan wakil presiden terpilih akan dilaksanakan dalam Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

    Dengan demikian, 10 tahun era kepemimpinan Jokowi mulai 20 Oktober 2024 akan menjadi catatan sejarah penting dalam politik nasional Indonesia. Indonesia memulai era baru dibawah kepemimpinan Prabowo-Gibran mulai 20 Oktober 2024 - 20 Oktober 2029. 

PEMIMPIN ADALAH TELADAN

    Salah satu hal paling penting dalam kepemimpinan adalah KETELADANAN. Dalam Al-Qur’an, terdapat kata teladan yang dikenalkan dengan sebutan uswah dan diberi kata sifat dibelakangnya berupa hasanah yang artinya baik, sehingga terdapat istilah berupa uswatun hasanah yang berarti teladan yang baik. 

    Dalam Islam, suri teladan yang paling sempurna terdapat pada diri Nabi Muhammad SAW sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam Surah Al-Ahzab ayat 21 yang artinya: “Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”

    Nabi Muhammad SAW memiliki sifat-sifat utama yang merupakan cerminan karakter beliau. Sifat-sifat tersebut di antaranya shiddiq (jujur dalam perkataan dan perbuatan), amanah (dapat dipercaya dalam menjaga tanggung jawab), tabligh (menyampaikan segala macam kebaikan), dan fathanah (cerdas dalam mengelola). Dengan keempat sifat tersebut, Nabi Muhammad SAW menjadi seorang pemimpin yang dicintai dan dipercaya oleh rakyatnya. 

    Beliau selalu memperlakukan orang lain dengan jujur dan adil serta selalu konsisten dalam perkataan dan perbuatannya. Bahkan terhadap lawan, beliau memperlakukannya dengan sikap tabah, sabar, dan sungguh-sungguh.

    Imam Nawawi menulis sebuah hadits dari Anas radhiyallahu anhu yang terdapat dalam kitab Riyadhus Shalihin, dia berkata: "Saya belum pernah memegang sutra, baik yang tebal maupun tipis, yang lebih halus dari tangan Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, dan saya belum pernah mencium bau seharum bau Rasulullah sallallahu alaihi wasallam.  

    Saya pernah menjadi pelayan Rasulullah sallallahu alaihi wasallam selama puluhan tahun, beliau tidak pernah mengatakan “hus” kepada saya, atau menegur dengan ucapan “kenapa kamu berbuat seperti itu,” terhadap apa yang saya kerjakan, dan beliau juga tidak pernah menegur dengan ucapan “kenapa kamu tidak pernah berbuat demikian,” terhadap apa yang tidak saya kerjakan.” (HR Bukhari dan Muslim).

    Melihat keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam memimpin, sudah sepatutnya sebagai umat Islam pada khususnya dan seluruh rakyat Indonesia umumnya, dapat meniru apa-apa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. 

    Sebagai pemimpin, kita harus bisa memberikan teladan kepada yang dipimpin. Jangan sampai pemimpin tidak mencerminkan perkataan dan perbuatan yang baik sehingga tidak disenangi oleh orang-orang di sekitarnya. Untuk mencapai taraf yang ideal, pemimpin haruslah bertindak layaknya seperti Nabi Muhammad SAW ketika memimpin. Dengan begitu, kepemimpinan yang dilakukan, Insyaa Allah dapat berjalan dengan apik, sehingga tercipta nuansa yang indah dan penuh dengan keberkahan bagi segenap rakyat Indonesia.

    Kepada Pak Prabowo dan Mas Gibran sebagai Pemimpin baru NKRI Periode 2024 - 2029, yuk dipelajari dan diteladani sifat-sifat utama Nabi Muhammad SAW dan implementasikan ke dalam kepemimpinannya demi perbaikan dan kebaikan rakyat, bangsa dan negara Indonesia dimasa depan.

    10 tahun periode kepemimpinan Jokowi tentu telah membuat sejumlah kemajuan dan perbaikan bagi segenap rakyat, bangsa dan negara Indonesia. Namun, juga banyak warisan dan kenangan buruk yang bisa menjadi pelajaran untuk perbaikan bagi pemimpin pengganti yang telah diberikan amanah dan mandat oleh mayoritas rakyat Indonesia.

    Kita jadikan suka dan duka kepemimpinan Jokowi 2014 - 2024 sebagai bagian dari perjalanan kesejarahan bangsa dalam membangun demokrasi dan mensejahterakan rakyat Indonesia kedepan. Contoh baik dan bagus, menjadi peninggalan bernilai bagi Pemimpin berikutnya untuk dilanjutkan. Namun, sejarah dan pengalaman buruk yang merugikan rakyat, demokrasi dan pembangunan bangsa kedepan, diharapkan agar tak terulang dan diulangi lagi oleh Pemimpin baru era Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. 

    Terlepas dari segala kontroversi dan dinamika kemenangan Prabowo - Gibran sebagai Presiden terpilih RI 2024 - 2029, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan kedua pasangan Presiden - Wapres tersebut sah dan resmi memimpin Indonesia pada 2024 - 2029. Tugas dan tanggungjawab kita bersama adalah, mengawal dan selalu melakukan koreksi2 bahkan kritikan atas kebijakan2 yang salah arah dan merugikan rakyat, bangsa dan negara! 

    Ingat, jabatan Presiden - Wakil Presiden yang dipilih rakyat secara langsung, umum, bebas dan rahasia (LUBER) tersebut, adalah wujud kedaulatan rakyat yang dilimpahkan kepada seseorang untuk nantinya bisa dilaksanakan sebaik-baiknya demi kebaikan rakyat, bangsa dan negara, bukan untuk sebuah keluarga atau sekelompok orang! 

    Pemimpin adalah amanah, tanggungjawab, kewajban dan keteladanan. Selamat jalan Pak Jokowi, terima kasih atas pengabdiannya selama 10 tahun yang penuh dengan suka & duka. 

    Selamat bertugas dan mengemban amanah, Pak Prabowo! Penuhi janji2mu sebagaimana waktu kampanye dulu. Jangan lagi janji2 kampanye hanya sebatas "lip service" demi meraih kekuasaan! Buktikan kepemimpinanmu adalah kepemimpinan yang lurus, berintegritas, visioner, bertanggungjawab dan berkomitmen untuk perbaikan dan kebaikan bangsa dan negara dimasa depan. 

    Bak kata pepatah minang kuno: "Raja alim, Raja disembah. Raja lalim, Raja disanggah". Artinya, Pemimpin yang baik dan benar, akan didukung oleh rakyatnya. Namun, Pemimpin zalim yang munafik dan melupakan janji2nya serta menindas rakyat yang memilihnya, tak akan mendapat dukungan dan legitimasi dari rakyat!

Bangkitlah negeriku, majulah bangsaku, jayalah negaraku!

Bekasi, 06 Oktober 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANIES, KOALISI BESAR & MASA DEPAN DEMOKRASI KITA Penulis: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pemerhati Politik, Hukum & Demokrasi)

POLITIK, PEMIMPIN & PANUTAN Penulis: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pemerhati Politik, Demokrasi & Hukum)

TRAGEDI POLITIK ANIES & TIRANI PARPOL Oleh: Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pemerhati Politik, Demokrasi & Hukum)