MENJADI PEMIMPIN SUKSES Oleh: Yosminaldi - Ketua FK-HR EJIP - Praktisi Senior HRD - yosminaldi@ejip.co.id
Frasa kepemimpinan dengan
berbagai aspek definisi, type, model dan bentuknya, selalu menjadi salah satu
topik hangat yang tidak pernah berhenti dibahas oleh berbagai kalangan, baik
kalangan akademisi, praktisi, birokrat, swasta, professional, bahkan pelajar
dan mahasiswa.
Kepemimpinan tidak akan
bisa dilepaskan dari setiap aktifitas sosial, khususnya dalam setiap pencapaian
tujuan organisasi ataupun perkumpulan apa saja yang melibatkan lebih dari satu
orang. Pentingnya peran seorang Pemimpin dalam suatu aktifitas organisasi,
tidak bisa ditawar dan memberikan dampak sangat signifikan dalam menggerakkan
semua sumber daya, tekad dan komitmen kelompok dalam mencapai tujuan bersama.
Sungguh sangat banyak
bentuk dan model serta teori kepemimpinan yang coba ditawarkan oleh para pakar
kepemimpinan terkemuka di dunia. Namun, tidak semua teori kepemimpinan tsb bisa
efektif dan sukses diterapkan di setiap organisasi yang ada, karena alasan
budaya, mentalitas, persepsi, orientasi dan kesesuaiannya dengan tujuan organisasi.
Lalu, bentuk dan model
kepemimpinan yang bagaimana, yang bisa menjadi acuan atau referensi untuk bisa
diterapkan di masing-masing organisasi atau perusahaan?
Ketrampilan memimpin
dapat diperoleh melalui latihan dan usaha. Proses ini kerap kali dimulai ketika
seseorang menyadari bahwa dirinya ternyata memiliki kualitas dan kekuatan yang
biasanya dihubungkan dengan kepemimpinan. Mereka sendiri terkejut dengan sumber
daya yang ada didalam dirinya sendiri. Ketika muncul kekuatan semacam ini,
yakni kekuatan yang ada didalam dirinya sendiri, maka keberadaan seperti itu
akan tidak mudah terlupakan. Latihan secara teratur terhadap kekuatan yang baru
saja ditemukan itu dapat menghasilkan rasa puas dan pencapaian yang lebih jauh
lagi.
Setiap situasi memiliki
perbedaannya sendiri. Meskipun kejadian-kejadian yang penting tampak gemerlapan
dan dapat menarik perhatian, namun kejadian-kejadian yang lebih rutin, juga
menguntungkan bagi perkembangan kepemimpinan. Setiap kesempatan untuk memimpin
dapat memberikan praktek dan pengalaman yang berharga. Ini merupakan persiapan
untuk kejadian-kejadian yang lebih besar dimasa mendatang.
Para pemimpin yang
potensial, juga harus mengakui bahwa bersama-sama dengan peranan itu, terdapat
pula tanggungjawab. Memimpin/memikul tanggungjawab ternyata tidak pernah mudah
dan kepemimpinan yang efektif memerlukan usaha luar biasa besar/beratnya. Ini
tidak hanya berarti tekanan, stress dan tantangan, tetapi juga kepuasan yang
luar biasa jika tugas itu dapat dicapai dengan sukses.
Karena orang kebanyakan
menjadi pengikut dalam hampir setiap waktu, maka setiap upaya untuk
mengembangkan kepemimpinan harus mencakup ketrampilan untuk mengikuti orang
lain juga. Dua rangkaian ketrampilan ini memang saling melengkapi. Pendukung
yang trampil tahu tentang bagaimana caranya menberikan sumbangan untuk
kesuksesan sorang pemimpin. Sementara seorang pemimpin yang baik selalu
bertindak atas nama para pendukungnya.
MENUJU KEPEMIMPINAN SUKSES
Menurut Carol A.
O’Connor, salah seorang Pakar Kepemimpinan terkemuka dunia, ada 7 (tujuh)
bidang yang sangat penting bagi kepemimpinan yang sukses:
1. Mengembangkan kesadaran
2. Memahami orang
3. Kekuasaan dan wewenang
4. Komunikasi
5. Mengambil keputusan
6. Menciptakan visi/wawasan
7. Memimpin dan memikul tanggungjawab
Berikut penjelasan lebih
rinci terkait masing-masing langkah untuk menuju ke kepemimpinan yang sukses:
1.
Mengembangkan kesadaran
Langkah pertama ke
kepemimpinan yang sukses adalah mengembangkan kesadaran tentang diri kita
sendiri. Para pemimpin perlu melakukan
pemahaman atas kekuatan dan kelemahan diri sendiri, sebagai dasar untuk
berprestasi maupun meningkatkan keyakinan/rasa percaya diri dan memahami orang
lain.
Ada 4 (empat) aspek untuk
mengembangkan kesadaran tentang diri kita sendiri, yakni:
-
Aspek
dasar-dasar kepemimpinan
-
Aspek
menilai diri sendiri
-
Aspek
mengikuti pemimpin
-
Aspek
pengembangan pribadi
Terkait aspek
dasar-dasar kepemimpinan, ada 3 (tiga) kepercayaan tentang kepemimpinan yang
umumnya dipercaya orang:
-
Para
pemimpin itu berbakat/dilahirkan untuk memainkan peranannnya
-
Berbagai
kualitas tertentu dapat menciptakan seorang menjadi pemimpin, seperti ambisi,
charisma, keyakinan/rasa percaya diri, inisiatif, ketidaktergantungan
kreatifitas, rasa tanggungjawab dan banyak lagi.
-
Situasi
tertentu dapat menciptakan pemimpin untuk memenuhi kebutuhan kelompok, waktu,
atau tempat tertentu. Begitu tugas tersebut selesai, maka para pemimpin itu
akan mundur dari peranan mereka.
Kepemimpinan yang sukses
sangat tergantung pada perkembangan hubungan positif antara pemimpin dan para
pendukungnya. Pemimpin yang baik, selalu menghargai para pendukungnya dan ini
ditunjukkan dengan tindakan-tindakan nyata.
Dalam aspek menilai diri
sendiri, memerlukan kejujuran yang ketat. Para pemimpin harus menilai
prestasinya terlebih dahulu. Citra diri yang kuat, tujuan yang jelas untuk
pengembangan pribadi dan standar prestasi yang tinggi, akan memungkinkan
seorang pemimpin untuk menilai dirinya sendiri secara menyeluruh.
Ada beberapa pertanyaan dalam menilai
diri sendiri, mis:
-
Apakah
saya sudah adil?
-
Apakah
saya sudah bertanggungjawab?
-
Apakah
saya mau mendengarkan?
-
Apakah
saya jujur?
-
Apakah
saya suka berdebat dan
-
Apakah
rekan-rekan mempercayai saya?
2.
Memahami orang lain
Para pemimpin harus
menyadari bahwa semua orang itu tidak ada yang sama alias berbeda-beda.
Perbedaan, dan bukannya kesamaan yang membuat kelompok-kelompok menjadi kuat
dan hidup menjadi menyenangkan.
Tugas seorang pemimpin
adalah ‘untuk memotivasi orang lain’ melalui contoh/suri tauladan yang
diberikannya. Motivasi tidak pernah seragam untuk seluruh tim. Seorang pemimpin
harus mendorong para anggota timnya untuk memiliki suatu visi/wawasan.
Rasa saling memahami
dapat memberikan dasar bagi hubungan yang kokoh. Tugas para pemimpin adalah
menciptakan ikatan saling menghormati diantara mereka sendiri dan para
pendukungnya.
Kepemimpinan yang
sukses selalu tergantung pada ketrampilan berkomunikasi, baik dalam mendengar
maupun dalam berbicara.
3.
Kekuasaan dan wewenang
Orang yang menerima
tanggungjawab kepemimpinan, maka mereka juga akan menghadapi tantangan untuk
menjalankan kekuasaan dan kewenangan tersebut secara adil dan bijaksana demi
kepentingan kelompoknya secara keseluruhan.
Sayangnya, kekuasaan
dan kewenangan yang diamanahkan kepada pemimpin tersebut, telah begitu
seringnya disalahgunakan, sehingga bagi kebanyakan orang, kata itu dianggap
kotor. Meskipun demikian, para pemimpin yang menjalankan kekuasaan dan
kewenangan secara efektif senantiasa dapat melayani organisasi/perusahaan,
rekan-rekan, maupun diri mereka sendiri.
4.
Komunikasi
Komunikasi sangat
penting sebagai alat untuk saling berbagi ide, perasaan dan sumber daya yang
ada. Jika komunikasi putus, maka ketidaksepakatan dan kesalahpahaman bisa saja
terjadi. Meskipun demikian, ketrampilan komunikasi sering kali dianggap sebagai
sesuatu yang wajar dan diterima biasa saja.
Ada 3 (tiga) aspek penting dalam
berkomunikasi, yakni:
-
Mendengarkan
dan berbicara
-
Ketrampilan
hubungan social
-
Menciptakan
pemahaman satu sama lain
Pada aspek mendengarkan
dan berbicara, keduanya memerlukan sikap/tingkah laku yang tepat, agar
masing-masing orang yang berkomunikasi bisa saling memahami dan mengerti.
Segi aspek ketrampilan
hubungan sosial, praktek komunikasi akan memberikan dampak positif dalam
penyiapan tujuan bersama,kesesuaian dengan situasi dan efektif.
Pengambilan
keputusan
Jika diskuasi tentang
suatu keputusan selesai dilakukan, maka pemimpinlah yang menyatakan bahwa
saatnya telah tiba untuk megambil keputusan dan tindakan. Dalam pengambilan
keputusan, ada 3 (tiga) aspek penting yang harus diperhatikan, yakni:
-
Apa
yang menjadi prioritas
-
Penetapan
tujuan dengan jelas dan
-
Pendekatan
yang akan digunakan
Dibutuhkan prioritas
sebelum pengambilan keputusan atas masalah yang paling mendesak untuk
didahulukan. Ada 2 (dua) sifat prioritas: mendesak
dan penting. Tugas pemimpin untuk menetapkan kedua sifat prioritas
tersebut, agar pengambilan keputusan dan tindakan tepat dan efektif.
Penetapan tujuan yang
jelas, akan memungkinkan kelompok untuk untuk berbicara dengan bahasa yang
sama. Pilihan-pilihan harus didiskusikan secara khusus, agar secara jelas
dipahami dan pemimpim akan lebih mudah menentukan pilihan yang tepat.
Selalu ada resiko dalam
setiap pengambilan keputusan. Yang paling jelas adalah menentukan pilihan yang
keliru. Salah satu metode untuk pengambilan keputusan yang rasional adalah
dimulai dengan analisis yang sungguh-sungguh terhadap semua pilihan yang
tersedia.
5.
Menciptakan visi/wawasan
Visi/wawasan ibarat
lampu jarak jauh yang dapat memberikan arah untuk setiap upaya tim/kelompok
organisasi. Jika jelas dan cemerlang, maka perhatian orangpun akan tertarik dan
berminat serta terangsang keingintahuannya.
Jika para pemimpin
menguraikan visi/wawasannya dengan cara yang dapat menyentuh para pendukungnya,
maka merekapun akan dapat menarik komitmen/tanggungjawab yang kuat.
Kepemimpinan merupakan
kemampuan untuk menunjukkan visi/wawasan sedemikian rupa, sehingga orang lain
ingin mencapainya.
6.
Memimpin/memikul tanggungjawab
Seorang pemimpin wajib
memikul tanggungjawab utama atas segala dampak atau resiko dari keputusan dan
tindakan yang telah dia ambil. Hasil dari langkah-langkah menuju kesuksesan
seorang pemimpin dari awal sampai tahap akhir, harus menjadi evaluasi dan dasar
bagi pemimpin untuk melakukan peningkatan dan perbaikan kedepan.
Semoga saja, ketujuh
langkah tersebut diatas, bisa memberikan tambahan wawasan dan kontribusi
positif dalam implementasi di masing-masing perusahaan, demi terciptanya
hubungan industrial yang harmonis, adil dan berhati nurani.
Komentar
Posting Komentar