Pemimpin Zaman Now! Oleh Yosminaldi, SH. MM (Ketua Umum ASPHRI, Dosen, Konsultan & Trainer MSDM, HI & Leadership)
Apa jadinya jika seorang pemimpin
kehilangan pengikutnya? Will he still be
called a leader when there is no one to be lead? Pertanyaan ini mau tidak
mau menyeruak manakala ada seorang pemimpin yang mulai ditinggalkan oleh anak
buah atau karyawannya. Mereka tidak lagi menghormati pemimpinnya, ucapan dan
arahan tak diindahkan, bahkan mulai melakukan perbuatan yang tidak seharusnya
dalam sebuah organisasi.
Beragam faktor yang menyebabkan putusnya followership terhadap seorang pemimpin.
Lunturnya kesetiaan adalah salah satunya. Kesetiaan didefinisikan sebagai
komitmen terhadap seseorang, grup, atau sesuatu. Dan seperti layaknya rasa
hormat dan kepercayaan, hal yang satu ini tidak dapat dipaksakan dituntut,
ataupun diperoleh secara cuma-cuma dari anak buah.
Para pemimpin baru yang mendapatkan title leader mereka berkat kekuasaan
biasanya akan mendapatkan pengikut mereka karena diwariskan. Disinilah
kemampuan mempengaruhi, merebut dan membentuk pengikut baru yang mau
berkomitmen untuk Anda benar-benar diperlukan. Namun membangun kesetiaan baru
memang lebih mudah dibandingkan jika mempertahankannya. Beberapa ketidakpuasan
seringkali ditengarai menjadi pemicu bawahan berubah menjadi disloyal. Perasaan
tidak dihargai meskipun telah lama mengabdi, tidak adanya balasan yang pantas
atas kerja keras mereka, dan hal-hal lain yang membuat ikatan kepercayaan
perlahan memudar dan berganti dengan kekecewaan. Hal ini sebenarnya tidak perlu
terjadi jika sang pemimpin mampu meraih kesetiaan anak buah dengan cara-cara
yang non-tyrannical dan lebih luwes seperti beberapa contoh dibawah ini :
Perkaya
profil Anda!. Apa yang membuat seorang anak buah
begitu setia pada pimpinannya? Bisa jadi faktor moral penyebabnya. Pemimpinnya
memiliki value yang menjadikannya
layak untuk diikuti dan diteladani. Makanya tak heran jika ada karyawan
rela mengundurkan diri dari perusahaan ketika bos mereka hengkang dari
perusahaan tersebut. Kekaguman pada kepribadian, kewibawaan, karakter,
dan karisma seorang sosok pemimpin merupakan magnet kuat dalam menciptakan
kesetiaan.
Konsisten
dan maintain integrity!. Saat Anda menyadari bahwa nilai,
charisma, etos kerja, moral yang Anda miliki dan realisasikan menghasilkan
kesetiaan dari anak buah Anda, maka adalah kewajiban Anda untuk tetap konsisten
dalam menjaganya. Selaraskan juga dalam keseharian Anda dalam bentuk yang bisa
dilihat dan tiru oleh anak buah. Sama halnya dengan integritas yang merupakan
bukti bahwa Anda seseorang yang dapat dipercaya untuk mengayomi dan menuntun
anak buah Anda. Jagalah selalu objektifitas, perlakukan semua anak buah dengan
fair, selalu konsisten dengan apa yang Anda ucapkan dan lakukan.
Tunjukkan
kepedulian!. Jika ingin mendapatkan hati subordinat
Anda, bukalah hati Anda untuk mereka terlebih dahulu. Meluangkan sedikit waktu
untuk sekedar mendengarkan, mengucapkan salam/terima kasih dan ucapan lain yang
dapat menggugah semangat. Komunikasi yang efektif, memperlihatkan empati juga
merupakan cara terefisien untuk merebut kesetiaan karyawan Anda.
Ciptakan
lingkungan kerja yang mendukung perkembangan mereka!.
Sekalipun mereka disebut pengikut, bukan berarti mereka tidak mau dan tidak
dapat berkembang. Ingatlah bahwa hakikat sejati seorang pemimpin adalah
menciptakan lebih banyak pemimpin, bukan pengikut. Encourage mereka untuk menciptakan gagasan-gagasan baru, bagi
berbagai informasi mengenai organisasi agar mereka terlibat dan lebih
produktif, bantu mereka mewujudkan mimpi dan berdayakan mereka dengan
mengadakan coaching atau mentoring.
Jangan khianati mereka!.
Hubungan timbal balik yang sederhana namun seringkali dilupakan. Mereka telah
setia pada Anda, maka Anda sepantasnya memberikan perlindungan bahkan jika
hanya sekedar mencegah mereka kehilangan muka di depan karyawan lain. Lontarkan
kritik Anda in discreet dan bijaksana
sehingga mereka tidak kehilangan respek dan bantu mereka dengan koreksi yang
membangun ketika melakukan kesalahan.
Loyalitas
akan terbentuk dengan sendirinya jika sang pemimpin mampu memperlakukan anak
buah secara adil dan objektif
sebagai mitra sejajar. Secara sukarela anak buah akan menunjukkan kesetiaan
jika sang pemimpin mampu membagi visinya dan menggerakkan anak buah untuk
mewujudkannya di masa depan dengan tetap menunjukkan kepedulian pada
aspek-aspek immaterial dan kemanusiaan.
Remember!
:
Wajib hukumnya bagi seorang “Pemimpin
Zaman Now” untuk memiliki pengikut yang setia.
Komentar
Posting Komentar